Surat si Miskin

Kami adalah manusia yang hidup di antara hidup dan mati

Setiap hari bekerja untuk hidup esok pagi

Jika si penjual uduk berbaik hati, kami bisa makan tanpa uang

Ya, tanpa uang, dengan utang

Kalau sudah musim pemilu, hidup kian pilu

Kami berubah jadi secarik suara

Lanjutkan membaca Surat si Miskin